Selasa, 27 April 2010

Cacing Tambang

PENDAHULUAN

Infeksi Cacing Tambang disebabkan oleh cacing gelang usus, baik Ancylostoma duodenale maupun Necator americanus. Sekitar seperempat penduduk dunia terinfeksi oleh cacing tambang. Infeksi paling sering ditemukan di daerah yang hangat dan lembab, dengan tingkat kebersihan yang buruk. Ancylostoma duodenale ditemukan di daerah Mediterenian, India, Cina dan Jepang. Necator americanus ditemukan di daerah tropis Afrika, Asia dan Amerika.
PERJALANAN PENYAKIT DAN GEJALANYA
 

1. Perjalanan Penyakit
Telur dari kedua cacing tersebut ditemukan di dalam tinja dan menetas di dalam tanah setelah mengeram selama 1-2 hari. Dalam beberapa hari, larva dilepaskan dan hidup di dalam tanah. Manusia bisa terinfeksi jika berjalan tanpa alas kaki diatas tanah yang terkontaminasi oleh tinja manusia, karena larva bisa menembus kulit.


                      (Sumber: SK Menkes No: 424/MENKES/SK/VI/, 2006:12).

                                  Gambar. Daur hidup Cacing tambang

Larva sampai ke paru-paru melalui pembuluh getah bening dan aliran darah. Lalu larva naik ke saluran pernafasan dan tertelan. Sekitar 1 minggu setelah masuk melalui kulit, larva akan sampai di usus. Larva menancapkan dirinya dengan kait di dalam mulut mereka ke lapisan usus halus bagian atas dan mengisap darah.

2. Gejala Penyakit
Ruam yang menonjol dan terasa gatal (ground itch) bisa muncul di tempat masuknya larva pada kulit. Demam, batuk dan bunyi nafas mengi (bengek) bisa terjadi akbiat berpindahnya larva melalui paru-paru. Cacing dewasa seringkali menyebabkan nyeri di perut bagian atas. Anemia karena kekurangan zat besi dan rendahnya kadar protein di dalam darah bisa terjadi akibat perdarahan usus. Kehilangan darah yang berat dan berlangsung lama, bisa menyebabkan pertumbuhan yang lambat, gagal jantung dan pembengkakan jaringan yang meluas pada anak-anak.

ANALISIS FAKTOR NON PERILAKU DENGAN PENDEKATAN EPIDEMIOLOGI
1. Host
Host penyakit ini adalah manusia dan hewan mamalia. Manusia yang terkena penyakit ini biasanya mereka yang tinggal di daerah kumuh dan berperilaku hidup tidak sehat.
Beberapa hasil penelitian menunjukkan penyakit cacingan lebih banyak menyerang pada anak - anak sekolah dasar / MI dikarenakan aktifitas mereka yang lebih banyak berhubungan dengan tanah (A. R. Ali, 2008)

2. Agent
Agent Penyakitnya adalah Ancylostoma duodenale dan Necator americanus

3. Lingkungan
Penyakit cacingan biasanya terjadi di lingkungan yang kumuh terutama di daerah kota atau daerah pinggiran (Peter J. Hotes, 2003:17). Selain itu pencemaran tanah merupakan penyebab terjadinya transmisi telur cacing dari tanah kepada manusia melalui tangan atau kuku yang mengandung telur cacing, lalu masuk ke mulut bersama makanan (Faust dan Russell,1964). Tanah yang baik untuk pertumbuhan larva adalah tanah gembur (pasir, humus) dengan suhu optimum 32ºC- 38ºC (Srisasi Gandahusada, 2000 dalam Evi Yulianto, 2007).

REFERENSI

1. http://www.arali2008.wordpress.com
2. http://medicastore.com
3. http://sodiycxacun.blogspot.com
4. Evi Yulianto, Hubungan Higiene Sanitasi Dengan Kejadian Penyakit Cacingan Pada Siswa Sekolah
Dasar Negeri Rowosari 01 Kecamatan Tembalang Kota Semarang. Skripsi. Universitas Negeri
Semarang. 2007
5. Mardiana dan Djarismawati, PrevalensiI Cacing Usus Pada Murid Sekolah Dasar Wajib Belajar
Pelayanan Gerakan Terpadu Pengentasan Kemiskinan Daerah Kumuh Di Wilayah Dki Jakarta. Jurnal
Ekologi Kesehatan Vol. 7 No. 2, Agustus 2008 : 769 - 774

0 komentar:

Posting Komentar

  ©Template by Dicas Blogger.